Selasa, 18 September 2012

Surat Cinta Untuk Sang Fajar

Ku antarkan sepucuk surat ini bersama bulir-bulir segenap ungkapan hatiku. Begitu cepatnya waktu berlalu dan menghanyutkan cerita antara aku dan kamu ikut bersamanya. Helai demi helai rasa cinta terajut pelan hingga detik ini. Suka dan duka rasa yang ada terus dan tetap mengalir sesuai ritme.Sudah ku katakan, cintaku bukanlah seperti lemon tea.
Cintaku ini seperti permen jahe. Meski pedas namun memberi kehangatan, sedikit manis namun membekas dalam. Cintaku tidaklah pahit, hanya saja terkadang terlalu hangat. Dan terkadang membunuh..Seperti namamu, FAJAR.. Pengantar mentari..

^Kamu datang disela-sela kegundahanku seperti fajar yang datang disela-sela hari 
^Kamu sejuk menggerus kelemahanku seperti fajar yang mendatangkan embun pada dedaunan 
^ Kamu alunkan nyanyian hati yang ramaikan dunia seperti fajar yang melagukan kicauan burung
^Kamu yang membuka dan mengawali lembar baru seperti fajar yang membuka dan mengawali hari
^Kamu antarkan hangatnya mentari dalam peluk 
^Kamu antarkan merdunya melodi dalam telinga 
^Kamu antarkan damai dalam rengkuhan batin 
^Kamu antarkan lirih dalam hembus kasih 
^Kamu antarkan keindahan dalam pandangan


Inilah aku sang fitrah yang mencari sucinya. Fitrah kehilangan sebuah kesejatian. Dan kamu sang fajar menemukanku dalam keadaan demikian. Berawal dari sebuah kata "lelah" dan aku hampir berhenti lalu bersemayam dalam dendam. Kamu tepat hadirkan warna pelukis keindahan namun aku masih dalam persimpangan. Aku melihatmu sebagai malaikat tak bersayap yang menapaki bumi dan membawaku menemukan dunia yang melindungi hidupku. Memberi corak dan coret diatas kanvas waktuku.Jam pasir masih menjatuhkan butir demi butir pasir, menunggu kemana kisah kita pada akhirnya. Bergulirnya waktu, kamu menanti pulihnya hati dan mengenyam pahitnya cinta yang aku yakini masih meninggalkan senyum di memori hidupmu. Dan masih harus ku berikan luka di hatimu bukan arasa bahagia. Kamu masih bersabar, aku akan membuka mata atas sosokmu yang begitu kasih. Mungkin kan ku coba menghalau masa lalu kita dan menatap jalan kita sekarang. Merekatkan remah-remah keyakinanku yang berserakan tak berarti. Seperti dulu, aku membangun rasa yang kini tertuju padamu.Lukamu tak sia-sia, sayang.. Kini kamu berhasil meraihku dan aku damai dalam kasihmu. Senyum itu melumpuhkan radikal hatiku. Kamu.. semua tentang kamu. Hempaskan aku dalam cinta terindah yang belum pernah kamu berikan pada siapapun kecuali aku yang kini di sampingmu.Kini rindu tengah menggerogoti detik yang ku miliki. Sering menyesakkan dada dengan gejolak merah jambu. Membuatku selalu ingin datang padamu hanya untuk sejenak melihat senyummu atau bersandar dibahumu.Aku bukan kekasih yang sempurna untukmu tapi semoga perasaan dalam hatiku ini dapat menyempurnakan hidupmu..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~