Sabtu, 14 Mei 2016

Satu Lagu Kita


Kutarik sebagian cahaya redup senja
Tuk menerangiku menemukan bayanganmu.
Kukeruk sisa cahaya kemerahan.
Kebekuan hati sedikit menghangat diterpa merah senja.
Melumerkan perasaan rindu yang membludak tak terkendali.


Membaringkan penat dan menutup kelopak mata ini.
Lirih hatiku memanggil namamu dengan lembut.
Berharap semilir udara menangkapnya
Dan menggelitik gendang telingamu.

Not-not lagu kita mengalun menggetarkan hati ini.
Mengingatkan betapa banyak momen yang tercipta bersama lagu ini.
Tentang bagaimana kita melawan angin malam.
Membelah kesunyian malam dengan candaan.

Alam seolah menari menggodaku
Menyeretku kedalam pusaran bak labirin tak berujung
Memutar dan menerbangkanku jauh ke nirwana
Seolah menyuruhku untuk menggapai bintang

Akhirnya aku terperosok jatuh dalam keindahan
Indah yang mengambang dalam batas nyata dan tiada
Tubuhku berbahagia menemukan keinginannya yang abstrak.

Terlebih hatiku, ia kembali menari lagu bernada absurd.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~