Ketidakwarasan Egoku
Aku terlentang menentang langit
Agar runtuh diatas raga letihku
Mencaci keindahannya yang silaukan mataku
Aku menelungkup menghujam tanah
Agar berpijak paha hati yang lelah
Memaki hamparan yang tak kunjung ku taklukan
Aku berdiri mengejek angin
Agar menerpaku kuat dan hilang
Seperti daun kering yang terbawa arus angin
Menunggu busuk dan musnah
Aku duduk menggeser bisikan
Agar segera menyuarakan tentang egoku
Yang sedikit lain dan meminta pengertian
Dan aku tertawa dalam tangisan
Mendapati air mata dalam senyum
Terbahak dan tersedu
Suka duka yang sukar diuraikan
Tentang hidup yang terjalani lain
Lain dan membuatku tak sama
Menempuh jalan lain yang tak sama
Memakai kepala lain yang tak sama
Dan masih meminta segudang pemahaman
Tawanan Cinta Gila
Sungguh ku lumpuh ditatap pertamamu
memecahkan saraf-saraf logikaku yang mampu mematikanmu
Menggetarkan reseptor hatiku yang mencoba menangkap signalmu
Virus itu trsebar dalam duniaku
Merajai tatanan hatiku
Mematikan logikaku
Sungguh aku memujamu
Menyerahkan hati dan hidupku dalam genggamanku
Kau lumpuhkanku dengan sekejap mata
Membuatku terlena dan menyayangimu terlalu
Coba ku coba berpaling
Namun ku tak mampu dan kembali menyongsongmu
Sungguh hanya aku milikmu
Dan akulah pemilikmu
Jangan berpaling dan bunuh aku
Atau aku yang akan membunuhmu dengan cinta gilaku
Atas hatiku rela kau perbudak
Menjadi tawanan abadi yang mencintaimu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~