Minggu, 09 Februari 2014

Lemon Tea Kehidupanku !!

Sekilas tentang kehidupan yang kujalani. Biasa saja, layaknya cerita kehidupan orang-orang umum. Manis asamnya kehidupan, sama seperti menyeruput lemon tea. Manisnya gula dipadukan dengan asamnya lemon, perpaduan yang yummy ! Hhahaa..
Mau hangat atau dingin tergantung selera. Aku tidak yakin ini akan menjadi awal celotehanku yang cocok, aku menorehkan semua ini sesuai apa yang hatiku kehendaki. Di dunia ini hanya ada dua jenis hal, baik dan kurang baik bukan buruk. Kalau adayang bertanya mana yang terbaik maka aku menjawab, saat yang sedang kamu hadapi adalah yang terbaik, terbaik untuk saat ini dan saat inilah yang menentukan masa depan kalian jika kalian mau mengusahakan.

Entah kadang atau justru sering, kita membuat daftar perbedaan sekarang dengan dulu. Terserah itu disebut perbedaan atau perbandingan, aku menggunakan kata "perbedaan" saja. Heemmhh.. Yang dulu ada mungkin sekarang tidak ada, yang dulu tidak ada mungkin sekarang ada. Mana yang lebih membuat bahagia ? Dulu atau sekarang ? Ada yang menjawab dulu dan ada yang menjawab sekarang.. Kembali lagi, bagaimana cara menerima dan mensyukuri.

Menyesali masa tertentu, kejadian tertentu, hati yang pergi, sosok yang menghilang dan kenangan yang kandas bukan tindakan yang tepat, intinya menyesal itu tak ada gunanya. Cukupkan saja pada batas kecewa, sekedar kecewa. Kekecewaan akan membawa pada kewaspadaan dan kehati-hatian, penyesalan hanya membawa rasa bersalah yang tiada habisnya. Setidaknya itu menurutku.

Yang terbaiklah yang bertahan dalam masa apapun. Yang pergi dan menghilang mungkin bukan yang terbaik, yang ada dan bertahanlah yang terbaik. Yang pergi tak perlu ditangisi 7 hari 7 malam apalagi lebih dari itu, kalau toh memang dia terbaik tentunya ia akan bertahan kalaupun dia ingin menjadi terbaik pastilah kembali. Berikan yang terbaik, lakukan yang terbaik dengan kualitas terbaik pada apa yang tengah kita jalani. Tak ada yang sia-sia. Semisal terbaik menurutmu telah ditunaikan namun tak ada feedback yang diharapkan, ada hal lain yang tengah berusaha melakukan terbaik untukmu hanya saja mungkin dalam dimensi yang berbeda. Dimensi apa itu, jangan tanyakan padaku. Itu rahasia Tuhan, aku hanya mencoba menuangkan pemikiranku disini.

Kemunafikan yang sering kulakukan adalah berpura-pura tak peduli pada yang pergi. Dan itu jauh lebih menyiksa daripada jujur terhadap nurani. Tak sampai disitu, sering kemunafikanku berbuah dendam dan berujung pembalasan dendam. Berawal dari kekeliruan tersebut, aku mulai berdialog dengan hati kecil ini. Aku katakan jika aku belum sanggup bersikap baik pada yang pergi namun aku juga tak ingin bersikap buruk. Hati kecilku tersenyum dan berkata, "Cobalah untuk tidak peduli.".. Ya, kupikir hati kecil selalu berkata sok baik seperti kebanyakan orang katakan tapi hati kecilku ternyata lain. Dia memberi jalan tengah yang mungkin kan mudah tuk ku jalani, agar aku tak lagi munafik apalagi jahat. Biarkan ku menebak, untuk kalimat "Tidak Peduli" pasti terdengar sedikit jahat di telingan bukan ? Mari ditelaah lebih lanjut, tidak peduli yang dimaksud hati kecilku ini adalah menghilangkan tuntutan dan rasa tidak terima.

Menjalani kehidupan yang sama dengan cerita yang berbeda. Kehidupan sama, tentunya kehidupanku. Manis asamnya Lemon Tea.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~