Aku yakin kalianpun mengalami hal yang sama sepertiku, hanya saja cara kita bersikap serta kadar penerimaan kita saja yang berbeda. Aku tidak pernah memberi kesempatan kedua maupun seterusnya pada orang lain, siapapun itu.. Tapi aku bisa memberikan toleransi pada siapapun juga. Jika toleransi yang kuberikan tidak pernah dimanfaatkan dengan baik maka I don’t care and say good bye ƪ(‾ε‾“)ʃ
Aku tidak perlu mengucapkan, “Iya, aku sudah memaafkanmu kok.” Karena terkesan munafik. Hehehe.. Just my opinion ƪ(° ̯˚ ʃ) Ketika seseorang meminta maaf padaku ya aku cuma bisa senyum dan bilang, “Gak usah berharap penerimaan maaf itu keluar dari lisanku. Mending kamu berubah lebih baik dan belajar dari kesalahan itu. Dengan begitu secara otomatis hatiku sudah memaafkanmu meski penerimaan maaf itu tak pernah terucap dariku.” Kenapa tuh kalimat aku Bold ?? Karena itu caraku memaafkan, secara perlahan tapi ya melihat perjuangan tuh orang demi mendapat penerimaan maaf dariku. Biar sononya mikir dikit pake otak, gak bersikap seenak udel mereka ♉(˘♢˘)♉ Kalo gak niat minta maaf sih, aku cuek bebek kwek kwek dan menganggap tuh makhluk gak pernah tercipta di muka bumi ini.
Lega nih hati abis cuap-cuap dikit ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ
Udahan dulu yee ini ngemengku, capek ngetik. Hahahaha... Yuuukk marii cabss \(^0^)/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~