Aku merindukan teman-temanku yang kusebut huruf. Kelompoknya disebut kata dan komunitasnya disebut kalimat. Baiklah, aku merindukan jariku yang lincah menekan tombol-tombol keyboard dan memunculkan deretan kata dalam kertas elektronik. Menanti dengan setia akan datangnya setumpuk inspirasi, kemudian apabila ia datang
maka kusambut dengan gairah yang membuncah. Aku benar-benar merindukan keintimanku dengan pikiran eksentrik ini. Meskipun semua orang tidak lagi memberiku tempat, aku masih bisa menciptakan dan memiliki tempatku sendiri. Menulis. Itulah tempatku. Mungkin ini sedikit berbelit-belit. Aku hanya ingin menyampaikan bahwa aku mulai melupakan tempatku itu. Buktinya, tadi aku beberapa kali menyebut kata rindu pada tulisan-tulisan. Pertanda bahwa aku sudah jarang bahkan nyaris tidak menyambangi tempat itu. Betapa menyedihkannya aku ini. Sudah tak diberi tempat, sekalinya bisa menciptakan tempat justru yang kulakukan adalah mulai mengabaikannya. Ah bodohnya aku..
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~