Rabu, 12 Februari 2014

Balada Gadis Amatiran

Lagi, kutorehkan rasa dalam bias kata. Tertata seirama nada yang kuinginkan. Seperti biasa pula malam kan turut mendengar, dalam balutan kebisuan. Entah sajak apa kali ini, luluh sudah rentetan melodi, berdansa ikuti lagu hati, berseru menyoraki nurani.

Dan lagi kukatakan, aku seorang gadis amatiran.. Yang mencoba suarakan dalam kurang. Dan lagi kukatakan, aku hanya gadis tak rupawan.. Yang bersembunyi dibalik senyuman. Sekali lagi kukatakan, aku hanya gadis kecil penuh timpang.. Yang berusaha tegak menikmati dunia. Dunia yang setiap detik terasa menyudutkanku dalam diam, kemudian kucoba ceriakan segala hari demi menebus setitik semangat. Biarkan ku menerka ala kadarnya tentang hikayat yang belum sempat terselesaikan, biarkan aku melahap kata yang saling menyambung berteriak. Cukupkan aku sampai disini, aku inginkan lelap dalam lelah. Mata-mata itu tak lagi bijak, mata-mata itu indah tapi menipu.

Bila sebelah mata banyak memandangku, pasti lahirlah jutaan hujatan, dan aku berlalu dengan senyuman. Coba ku terpejam hingga sukma menjelma menjadi abu. Bila nada sumbang banyak dialunkan untukku, pasti timbul jutaan kebalikan. Menjadikan segalanya sebagai paradigma salah kaprah gadis amatiran.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~