Aku
mahasiswa akhir, sangat akhir. Seperti postinganku yang sebelumnya,, aku tengah duduk di hotspot area dengan
mahasiswa lainnya. Didepanku duduk seorang temanku yang sudah lulus, sedangkan
sampingku ada adik-adik tingkat. Kabar kuliahku sedang tidak begitu baik. Aku
sudah mengajukan jurnalku dan sudah direvisi. Tadi pagi hasil revisian sudah
aku setorkan. Entah sampai kapan aku
menunggu, harapanku hari ini sudah bisa mendaftar. Targetku untuk minggu ini
melenceng. Kalau memajukan target ke minggu depan, ada desas-desus kalau minggu
depan tidak bisa mengadakan ujian karena dosen disibukkan dengan ujian PPL
semester 7.
Padahal aku sudah menjanjikan kedua orangtuaku bahwa
maksimal bulan ini aku sidang. Tapi kini tersendat. Sungguh aku ingin menangis.
Teman-teman sibuk mengurusi birokrasi seusai sidang. Jika bertemu hanya sekedar
menyapa dan berlalu begitu saja. Akhirnya kusadari bahwa teman hanyalah teman.
Teman hanya bayangan, hadir ketika ada cahaya. Dan akhirnya, aku mencurahkan
perasaanku pada lembar-lembar elektronik macam ini.
Sejak kemarin, air mataku ingin tertumpah. Bahkan jika
disini hanyalah aku seorang diri, aku tentu sudah menangis heboh layaknya orang
gila. Aku ingin segera pulang dan menangis tapi tak bisa, aku harus menunggu di
tempat ini. Mungkin hingga sore nanti. “Niat baik selalu dilancarkan.” Kalimat
itu tengah mengambang di otakku. Aku mulai pesimis. Aku ingin merebahkan diri dan
menangis sepuasnya.
Tuhaaannn... Ini hanya skripsi tapi dengan mudahnya
mengoyak seluruh sendi kehidupanku. Tuhaannnn... cukup lancarkan saja jalanku
ini. Tuhaaann..
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~