Saat
aku membuat tulisan ini, aku tengah duduk di area hotspot kampusku tepat jam
istirahat. Tentu disini tidaklah ramai. Aku duduk semeja dengan kelima teman
laki-laki. Pagi tadi aku baru sampai kota rantau dan tanpa merebahkan diri, aku
langsung berangkat ke kampus. Pertama, aku pergi ke TU untuk meminta transkrip
nilai namun belum bisa aku ambil, katanya nanti seusai jam istirahat. Kedua, menemui
dosen pembimbing keduaku, menyerahkan bab 4-lampiran hasil revisian kemarin
sekaligus menyetorkan abstrak dan jurnal. Semua sudah aku laksanakan sesuai
rencana, tentu untuk bagian menunggu berjam-jam dan mondar mandir tidak perlu
kuceritakan.
Aku
gadis 21th, seorang mahasiswi semester 9 di sebuah PTN yang mengambil
konsentrasi keguruan. Kini, aku sudah sampai skripsi (bisa dilihat dari frekuensi
semester yang aku tempuh). Sebagian teman seangkatanku sudah wisuda pada
semester lalu. Jangan tanyakan mengapa
aku masih awet sampai
sekarang! Itu masih menjadi hal yang sensitif. Yang jelas, sekarang ini aku tengah ngoyo untuk segera lulus. Target untuk minggu ini adalah mengajukan
dan mendaftarkan jurnalku. Dan saat ini aku baru sampai mengajukan abstrak dan
jurnal kepada dosen pebimbing keduaku. Harapanku, minggu depan sudah bisa
sidang.
Rasa takut pernah menghampiriku diawal aku menyadari
bahwa aku dihadapkan pada skripsi. Sampai-sampai aku aku terlalu takut terhadap
rasa takut. Akhirnya aku menunda untuk segera menunaikan tugas akhirku sebagai
calon S1. Sampai akhirnya aku memaksa diriku untuk menghadapinya. Ku lawan rasa
takutku dengan semangat. Tapi lagi-lagi, aku takut jika terlalu bersemangat. Semangat
yang sering memupuskan harapanku atau mungkin harapanku yang terlalu
mengada-ada? Entahlah. Aku kini tak takut, juga tak terlalu bersemangat. Aku
hanya menunaikan tugasku, pelan dan tanpa beban. Meski terkadang ada rasa lelah
yang menyambangi kesendirianku di kota ini. Tapi lagi-lagi aku takut untuk
merasa lelah. Aku takut rasa lelah itu minta diletakkan kemudian membuatku
terlena. Aku selalu takut ini dan itu. Rasa takut itu membuatku untuk tidak
bersemangat juga enggan merasa lelah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~