Kutuliskan secarik
surat pendek dalam gulungan kertas elektronik. Jangan tanyakan untuk siapa dan
jangan tanyakan mengapa.
Surat tentang
bagaimana hilang menjadi resah berkepanjangan. Hilang yang tak biasa. Satu
persatu menghilang. Wuuusshhh !!! Seperti abu yang diterpa angin badai. Hilang
seketika. Wuuusshhh !!! Seperti terik mentari yang tiba-tiba tenggelam
ditelan petang. Gelap seketika. Dan semuanya telah termakan oleh “Wuusshh” itu.
ditelan petang. Gelap seketika. Dan semuanya telah termakan oleh “Wuusshh” itu.
Mendadak hatiku
pias. Mengucur keringat dingin yang tak berkesudahan. Memompa aliran darah
lebih deras menuju otak. Memaksa berpikir dan berpikir jauh lebih keras.
Wuussshhh !! Akal sehatku lenyap dikunyah kebingungan.
Kutuliskan secarik
bias cerita dalam ruang kecil ini. Tentang kepiluan hati yang selalu didekap
iba. Tentang sebuah keciutan yang selalu dipeluk ngeri. Dalam ruang ini, kucoba
tuk bersuara lirih.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~