Minggu, 05 April 2015

Secarik Surat

Kutuliskan secarik surat pendek dalam gulungan kertas elektronik. Jangan tanyakan untuk siapa dan jangan tanyakan mengapa.
Surat tentang bagaimana hilang menjadi resah berkepanjangan. Hilang yang tak biasa. Satu persatu menghilang. Wuuusshhh !!! Seperti abu yang diterpa angin badai. Hilang seketika. Wuuusshhh !!! Seperti terik mentari yang tiba-tiba tenggelam
ditelan petang. Gelap seketika. Dan semuanya telah termakan oleh “Wuusshh” itu.
Mendadak hatiku pias. Mengucur keringat dingin yang tak berkesudahan. Memompa aliran darah lebih deras menuju otak. Memaksa berpikir dan berpikir jauh lebih keras. Wuussshhh !! Akal sehatku lenyap dikunyah kebingungan.

Kutuliskan secarik bias cerita dalam ruang kecil ini. Tentang kepiluan hati yang selalu didekap iba. Tentang sebuah keciutan yang selalu dipeluk ngeri. Dalam ruang ini, kucoba tuk bersuara lirih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~