Jumat, 13 Maret 2015

Tuan Nano dan Nona Nano

Hai tuan, lihatlah aku !
Si nona kecil yang tengah mempelajari dunia
Nona yang pernah tuan kenal pada yang silam
Iya, aku sengaja menengokmu sebentar

Hai tuan, ijinkan aku sejenak duduk merapat padamu.
Aku sekedar ingin mencumbu ingatanmu dengan keindahan.
Tentang hari-hari yang tuan langkahi hingga dapat duduk bersanding denganku sekarang
Tentang nano-nano yang tuan miliki hingga kini dapat bersua dengan memori usang

Tuan, mari kita jamu aliran waktu yang akan menjemput kita
Bilik ini akan menembus dimensi ruang dan waktu
Persilahkan nona kecil ini menjadi penuntunmu
Dan kupersilahkan dirimu untuk menjadi time traveller

Mungkin seonggok hati sedang ingin bermain
Hingga dapat menemukan hati yang lain untuk ikut bermain
Tuan, permainan ini sungguh unik
Mempertaruhkan perasaan dan mengorbankan perasaan pula

Ingatkah permainan ini, tuan ?
Ketika tuan menawarkan dan saya menerimanya dengan santai
Kita asyik dengan strategi masing-masing
Melancarkan aksi hari demi hari hingga lupa bahwa permainan ini memiliki aturan

Menikmati waktu dengan mengunyah nano-nano
Rasanya merasuk hingga ke ulu hati
Melenyapkan semua keangkuhan yang lama bertahta
Meluluhkan kesombongan yang lama berkuasa
Menerobos dinding pembatas yang selama ini menghalangi
Menerjang segala aturan yang selama ini terkondisikan

Mencium harumnya bunga yang bermekaran
Menyentuh kalbu yang tengah menyemarakkan kegembiraan
Menggenggam seberkas mimpi yang melelapkan
Membaringkan diri dengan pasrah pada kenyamanan

Tuan menciptakan surga kecil
Dimana aku bebas berlari dan menari tanpa iringan musik
Tuan ciptakan harmoni sederhana
Dimana aku bebas tertawa dan menangis tanpa sungkan

Tuan, sebenarnya bukan kuingin menembus dimensi
Aku hanya ingin menuntun ingatan tuan akan nano-nano
Mari raih tanganku dan kembali pada masa yang seharusnya
Kita duduk merapat lagi seperti mula

Tuan, ijinkan pandanganku menelanjangi ekspresimu
Perbolehkan diri ini mengupas sebentuk darah yang membatu dalam dirimu
Beri nona sedikit waktu tuk sekali lagi mencumbu segumpal rasa yang tersisa
Agar rasa ingin menjamahu tidak terlalu menyiksa batin

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~