Jumat, 13 Maret 2015

Tuan Nano

Tak seperti biasanya, aku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membaca surat darimu. Mataku dengan nakal menghujani wajahku dengan air dan memperburuk penglihatanku. Kupikir mataku teralu lelah untuk menguras sumber airnya karena sejak kemarin malam menangis hingga roda-roda bus berputar cepat membawaku kembali ke kotaku. Salah, sampai saat jemariku menari diatas keyboard masih saja deraian air jatuh diatas tempat tidurku.  Sampai akhirnya ada private number yang menelponku. Kamu. MHA. Satu jam

Hari Ini Aku Terbangun

Hari ini aku terbangun pada jam yang sama seperti kemarin. Ketika aku merengek ingin melihat mentari membuka matanya. Hanya saja kali ini aku terdiam tanpa rengekan. Hanya saja kali ini tidak ada yang ingin aku lihat. Mungkin keinginanku telah terkikis melebur terbawa embun.
Hari ini aku terbangun pada jam yang sama seperti kemarin. Ketika kita menunggu sunrise ditengah dingin embun pegunungan.  Hanya saja kali ini tanpa baju hangat yang kamu lekatkan erat padaku. Hanya saja kali ini tanpa sapa lembutmu. Mungkin pikiranku tengah

Rumah Pohon

Sayang, bolehkah aku mengisahkan roman klasik ? Hanya saja ini sedikit klise. Apa yang kamu pikirkan tentang rumah pohon ? Rumah kayu diantara cabang pohong ? Bukankah itu bagus ? Rumah pohon adalah salah satu mimpiku. Tempat yang membuatku merasa nyaman diterpa hembusan angin. Menimangku dengan kenyamanan yang berbeda. Selalu ku bermimpi hidup selamanya disana. Tapi kau tahu ? Itu menyalahi normalitas. Dan sebenarnya aku tak peduli. Aku ingin menghabiskan waktuku dengan kenyamanan yang berbeda. Dimana aku dapat berdiri di balkon menatap dunia dengan sudut yang jauh lebih luas. Dinaungi rimbun dedaunan dan

Tuan Nano dan Nona Nano

Hai tuan, lihatlah aku !
Si nona kecil yang tengah mempelajari dunia
Nona yang pernah tuan kenal pada yang silam
Iya, aku sengaja menengokmu sebentar

Hai tuan, ijinkan aku sejenak duduk merapat padamu.
Aku sekedar ingin mencumbu ingatanmu dengan keindahan.
Tentang hari-hari yang tuan langkahi hingga dapat duduk bersanding denganku sekarang
Tentang nano-nano yang tuan miliki hingga kini dapat bersua dengan memori usang