Selasa, 02 Oktober 2012

Well, it’s all about times..

Waktu tak pernah menungguku. Ia berjalan seperti kereta yang tak pernah habis bahan bakarnya, tak memiliki stasiun apalagi rem. Ia berjalan pada rel yang sudah ada dan ditentukan. Kita hanya penumpang didalamnya. Kalian sudah punya tiket ?
Hhahaa.. itu preambule dari tulisanku kali ini, entah ada hubungannya atau ga tapi aku cuma pengen nulis itu cos tiba-tiba ada di pikiranku. Pernah ngerasa kamu berada diruang yang sempit secara tiba-tiba ? (perumpamaan). Well, pasti semua orang pernah mengalaminya. Saat dunia dan lingkunganmu menuntutmu dan saling bertabrakan. Kamu punya dua tangan dan dua kaki tapi tak cukup mampu membantumu untuk membawa barang bawaan yang harus kamu bawa. Entah karena terlalu banyak barang bawaanmu atau ketidak mampuan kaki tangan karena cedera atau tak cukup kuat. Sementara barang bawaamu harus cepat dipindahkan, otomatis kamu memerlukan kereta dorong untuk mempermudahnya. Kaki dan tangan yang ku maksud adalah orang-orang yang membantumu. Kereta dorong yang ku maksud adalah usaha alternatif dari diri kita sendiri. Sedangkan barang bawaanmu adalah beban maupun tanggungjawab yang kamu pikul. Well, semua itu memerlukan waktu.

Pernah juga kamu ngerasa sendirian duduk memeluk lutut dalam ruang hampa yang gelap seperti dalam dimensi lain sementara kamu berada di ruangan yang sebenarnya akrab denganmu ? Artinya, kamu berada dalam duania yang selama kamu tinggalin tapi suatu saat dalam waktumu, kamu merasa sendiri dalam dimensi yang asing. Kegelapan itu adalah ketika kamu kehilangan tujuan, ruang hampa adalah ketika kamu merasa tak ada apapun yang dapat menguatkanmu. Duduk memeluk lutut itu ku ibaratkan seperti refleksi dari sikap frustasi, gelisah dan takut. Kamu menarik seluruh tubuhmu kedalam satu posisi yang seperti mempersempit gerakanmu. Tak ada yang dapat kamu raih dalam ruang hampa selain karena kosong juga karena kamu telah membuat satu posisi yang membatasi, tak ada yang dapat kamu dengar, tak ada yang dapat kamu lihat. Yang harus kamu lakukan hanya membuka mata karena gelap itu ada ketika kamu menutup kelopak matamu, berdirilah karena akan membuatmu leluasa melangkah, dan kamu kembali mengenali ruang itu sebagai duniamu. Again, butuh waktu untuk menyadarinya.

Pernah jatuh ketika kamu berjalan atau berlari lalu tak ada yang memapahmu hingga mampu meneruskan perjalanan ? Sesaat telah mampu melangkah lagi justru menemui peliharaan kehilangan majikan yang selalu menyalak ? Pasti kamu juga mengalami.. Berjalan dan berlari adalah langkahmu, perjalanan adalah hidupmu, jatuh adalah kegagalanmu, untuk memulainya lagi mungkin kamu akan dalam masa ‘stuck’ dan tak ada yang membantumu. Lalu kamu kembali memulai langkah lagi dan menemui peliharaan kehilangan majikan yang selalu menyalak, yaitu orang-orang yang mencemooh dan meremehkanmu yang sebenarnya mereka orang-orang kehilangan pegangan hidupnya. Abaikan saja dan lakukan terbaik yang kamu optimalkan. Well, soal pembagian waktu.

Pernah ngerasa hanya figuran yang tidak penting dalam sebuah film besar yang masuk box office terfavorit ? Atau peran antagonis dalam sebuah sinetron yang punya bad image di masyarakat ? Maksudku, menjadi bukan siapa-siapa/orang jahat (figuran/tokoh antagonis) dalam suatu hal (film/sinetron) yang dilihat banyak orang dan digemari ataupun pandangan jeleg (box office terfavorit/bad image) ? Hey, wake up ! Dalam kehidupan kita bisa berubah dari figuran ke lakon utama. Sebuah film tanpa figuran juga pasti nanggung n’ ga lengkap. Orang jawa bilang mah “wagu”. Terus, yang namanya manusia itu kombinasi dari angel n’ devil. Ada sifat baik dan buruk. Sinetron tanpa tokoh antagonis juga ga akan ada konflik padahal dalam sebuah cerita secara teori tanpa konflik itu ga bisa dibilang cerita. Tokoh antagonis inilah pencipta konflik yang membuat semakin menarik dan penuh tantangan. Dan sinetron maupun cerita bermutu itu menurut aku sendiri, tokoh bisa bersifat fleksibel tanpa menghilangkan secara utuh watak dasar. Manusia tak selamanya baik maupun selalu buruk. Peran manusia berubah sesuai sekat ruang dalam alur waktu. Jangan takut terhadap pandangan orang yang berusaha menjatuhkan.

Udah, segitu aja deh petuah dariku. Hhahaa.. aku ganti ah, kesannya kok tua banget. Udah, segitu aja deh cerocosan dariku (telah diralat) :p .. Aku cuma mau share, bukan minta pujian, komentar reward atau apapun. Jadi ga usah mikir keras buat hal diatas. J

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Katakan katamu (~‾ ▽‾)~