Patah hati ? pasti kamu pernah dong ya.. aku bukan malaikat yang ga punya nafsu buat saling jatuh cinta, jadi aku pernah ngerasain juga coz aku kan manusia biasa. Patah hati aku alami pada pacar ke-4 dan pacar ke-12. Yang ketika ku sadari betapa besar rasa sayangku padanya. (Mewek, Mode : ON). The past can hurts, itu penggalan dari sebuah cerpen yang kubaca. Masa lalu yang bisa memberi air mata sia-sia untuk sekarang.
Merasa dunia menyudutkanku dalam satu titik paling rapuh, jangankan untuk berdiri bahkan untuk dudukpun lantai itu akan ambrol dan aku akan jatuh lebih dalam ke sebuah dimensi yang tak pernah bisa ku gambarkan. Seperti manusia yang harus hidup tanpa bernafas, tak mungkin bukan ? Yang membuatku patah hati bagaikan nafas yang setiap saat aku butuhkan dan jika aku tak mampu bernafas maka hanya ada satu kata yaitu MATI. Hatiku seperti tak bernyawa, dingin dan lumpuh. Aku menyalahkan takdir dan nasibku, aku menyalahkan garis Tuhan, aku menyangsikan hadiah Tuhan, aku merasa menjadi zombie yang hidup tapi tak bernyawa. Aku serasa kehilangan duniaku, kehilangan arah dan pegangan yang begitu menguatkan.
Hatiku seperti ada yang menggenggam terlalu erat, meremasnya lalu memelintirnya dan meremukkan dengan pelan. Mungkin agar aku bisa menikmati rasa sakit itu. Ada desakan kuat yang memaksaku untuk memaki semuanya dan membiarkan air mata ini menetes tanpa permisi. Tak henti sumpah serapah terlontar yang sayangnya hanya tertahan di tenggorokanku, aku sangat bernafsu untuk mencaci mereka yang menyakitiku namun mulutku tak mampu mengeluarkan umpatan dan akhirnya hanya menjadi sumpah membusuk dan menumpuk.
Membuatku menyendiri dan menangis ditengah malam saat keheningan mencoba membiarkan tangisanku terdengar keras dimana aku berusaha menekannya dalam volume kecil. Membuatku menghabiskan waktu untuk duduk menikmati senja dan langit malam seorang diri dengan pipi basah. Disela-sela waktuku, hanya lagu sendu yang ku dendangkan. Nyanyian kamar mandi yang beradu dengan guyuran air dan cucuran dari shower lagi-lagi sambil menangis. Atau saat aku dalam tingkat stress akut, membiarkan tubuhku basah dibawah hujan lebat disore hari. Sampai membuatku demam beberapa hari. Tak ada tujuan lain selain mencoba mempersilahkan hujan membawa air mata kesedihanku hingga habis walaupun ada bekas luka dihati. Atau saat aku membuat masalah dengan orang yang merusak keindahanku, mengumpat dan membuatnya tersiksa dalam waktu yang lama. Membuatnya hilang harga diri bahkan aku telah mematenkan pikiranku kalau dia memang tidak memiliki harga diri semenjak merampas cintaku. Atau saat aku menumpahkannya lewat kata yang ku torehkan ke selembar kertas, yang ku tak tahu akan jadi karya seperti apa.
Atau saat aku dibuatnya terluka dengan segala sikapnya selama berbulan-bulan dan aku hanya mampu menghibur diri sendiri sembari berkata, “Masih banyak waktu, sakit ini hanya sebentar.” Kalimat itu hanya berlalu tanpa pamit. Banyak waktu yang memang tersedia begitu pula rasa sakitnya. Game over. Lagi-lagi sakit berkelanjutan. Lebayatun juga ya deskripsi patah hati yang aku alami tapi itu semua real loh ! hhehee.. tapi emang kan semua hal yang melibatkan perasaan bakal jadi simple sekaligus rumit yang sangat teramat kompleks. Jangan keburu bosan ma rasa sakit coz nantinya akan ada rindu untuk merasakannya kembali. Slow n’ enjoy ajalah :D
Merasa dunia menyudutkanku dalam satu titik paling rapuh, jangankan untuk berdiri bahkan untuk dudukpun lantai itu akan ambrol dan aku akan jatuh lebih dalam ke sebuah dimensi yang tak pernah bisa ku gambarkan. Seperti manusia yang harus hidup tanpa bernafas, tak mungkin bukan ? Yang membuatku patah hati bagaikan nafas yang setiap saat aku butuhkan dan jika aku tak mampu bernafas maka hanya ada satu kata yaitu MATI. Hatiku seperti tak bernyawa, dingin dan lumpuh. Aku menyalahkan takdir dan nasibku, aku menyalahkan garis Tuhan, aku menyangsikan hadiah Tuhan, aku merasa menjadi zombie yang hidup tapi tak bernyawa. Aku serasa kehilangan duniaku, kehilangan arah dan pegangan yang begitu menguatkan.
Hatiku seperti ada yang menggenggam terlalu erat, meremasnya lalu memelintirnya dan meremukkan dengan pelan. Mungkin agar aku bisa menikmati rasa sakit itu. Ada desakan kuat yang memaksaku untuk memaki semuanya dan membiarkan air mata ini menetes tanpa permisi. Tak henti sumpah serapah terlontar yang sayangnya hanya tertahan di tenggorokanku, aku sangat bernafsu untuk mencaci mereka yang menyakitiku namun mulutku tak mampu mengeluarkan umpatan dan akhirnya hanya menjadi sumpah membusuk dan menumpuk.
Membuatku menyendiri dan menangis ditengah malam saat keheningan mencoba membiarkan tangisanku terdengar keras dimana aku berusaha menekannya dalam volume kecil. Membuatku menghabiskan waktu untuk duduk menikmati senja dan langit malam seorang diri dengan pipi basah. Disela-sela waktuku, hanya lagu sendu yang ku dendangkan. Nyanyian kamar mandi yang beradu dengan guyuran air dan cucuran dari shower lagi-lagi sambil menangis. Atau saat aku dalam tingkat stress akut, membiarkan tubuhku basah dibawah hujan lebat disore hari. Sampai membuatku demam beberapa hari. Tak ada tujuan lain selain mencoba mempersilahkan hujan membawa air mata kesedihanku hingga habis walaupun ada bekas luka dihati. Atau saat aku membuat masalah dengan orang yang merusak keindahanku, mengumpat dan membuatnya tersiksa dalam waktu yang lama. Membuatnya hilang harga diri bahkan aku telah mematenkan pikiranku kalau dia memang tidak memiliki harga diri semenjak merampas cintaku. Atau saat aku menumpahkannya lewat kata yang ku torehkan ke selembar kertas, yang ku tak tahu akan jadi karya seperti apa.
Atau saat aku dibuatnya terluka dengan segala sikapnya selama berbulan-bulan dan aku hanya mampu menghibur diri sendiri sembari berkata, “Masih banyak waktu, sakit ini hanya sebentar.” Kalimat itu hanya berlalu tanpa pamit. Banyak waktu yang memang tersedia begitu pula rasa sakitnya. Game over. Lagi-lagi sakit berkelanjutan. Lebayatun juga ya deskripsi patah hati yang aku alami tapi itu semua real loh ! hhehee.. tapi emang kan semua hal yang melibatkan perasaan bakal jadi simple sekaligus rumit yang sangat teramat kompleks. Jangan keburu bosan ma rasa sakit coz nantinya akan ada rindu untuk merasakannya kembali. Slow n’ enjoy ajalah :D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Katakan katamu (~‾ ▽‾)~