Kamis, 24 September 2015

Sepasang Kekasih Jalanan

Aku seperti kembali menemukan diriku. Atau bukan begitu yang sebenarnya kualami, tapi aku tengah benar-benar memahami bagaimana diriku ini. Kesenangan yang luar biasa. Memikirkan hal yang tak penting. Mengomentari hal sepele dari sudut pandangku. Yah.. walaupun memang pandanganku ini tak sekeren mereka, sayang. Aku mah apa atuh, kata cita citata sih gitu J
Sayang, aku merindukan suasana jalanan. Belaian angin jalanan yang membuatku mengudara. Terpaan angin yang memacu adrenalinku tuk menikmatinya lebih dalam. Bising lalu lalang kendaraan yang bersahutan dengan gas dan klakson. Menghabiskan waktu dijalanan, yang orang katakan sebagai kegiatan “mengukur jalan”.
Kemudian ketika lelah kita berhenti dan duduk2. Bukan di tempat yang keren. Seringnya hanya pinggir jalan atau taman2 yang kita temui sepanjang perjalanan kita. Tempat yang bersedia ditandangi secara gratis, tempat yang memang disediakan untuk kalangan kita. Melepaskan lelah dengan bersantai bercengkrama. Menebar tawa dan mengumbar senyum. Betapa waktu begitu cepat berlalu untuk kita nikmati saat itu. Melumat perbekalan yang bertapa manis di dalam tas.