Sabtu, 01 Agustus 2015

Dibawah Tapi Tak Dapat Diinjak

         Mengenai tulisanku sebelumnya, aku ingin melanjutkannya disini. Tentang penilaianku terhadap masa SMP dan SMA-ku. Ini hanya sekelumit perjalananku yang telah lalu. Sekilas ingatan yang sering terlupakan. Seberkas perasaan yang lama kupendam..
           Saat ini adalah usiaku yang ke 256 bulan. Sesaat sebelum sekarang, aku membuka album lama. Foto-foto, akun sosmed, buku-buku lama dari waktu ke waktu. Betapa waktu telah membawa perubahan padaku. Terutama penampilanku. Sangat berubah. Wajah yang kupoles dengan pelembab dan bedak. Alis yang kupertegas dengan pensil cokelat. Garis mata yang kugores dengan eye liner. Bulu mata yang kulentikkan dengan penjepit lalu disapu mascara. Dan bibir yang kuwarnai dengan lipstic serta lipbalm sebagai sentuhan akhir. Rambut panjang tergerai sedikit bergelombang diujungnya. Lengkap dengan poni samping yang membentuk wajahku. Ditunjang gaya pakaian yang sudah masuk kategori feminin. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sangat tak terawat. Wajah kusam kehitaman dan berminyak berkat tempaan debu jalan dan terik mentari. Kulih hitam legam bersisik berkat paparan siang. Rambut kusut kemerahan dikuncir seadanya. Dan gaya pakaian ala anak laki-laki. Kontras bukan?

Masa Paling "Indah"

Kawan, ingatkah kalian dengan serial TV “Anak Ajaib” yang dibintangi Joshua? Atau Trio Kwek Kwek yang booming lewat lagu-lagunya? Ingatkah kalian uang Rp 25 sudah bisa kita tukarkan dengan dua jenis jajanan yang jika diukur pada jaman sekarang setara dengan dua buah gorengan? Jika kalian ingat dan mengalaminya berarti kita seumuran. Entah dimana benang merah antara pembuka tulisan dengan tujuanku menulis, aku tak tahu, aku selalu terjebak pada situasi seperti itu. Sulit menemukan benang merah, jadi kutulis asal-asalan saja. Seadanya isi pikiranku.
Aku ingin menulis tentang memoriku yang hilang semasa sekolah dulu. Khususnya SMP­-SMA. Masa yang orang katakan masa paling indah. Masa remaja paling mengesankan. Masa ketika ketertarikan dengan lawan jenis mulai tumbuh. Masa ketika pertemanan mulai terpupuk maknanya. Masa ketika jendela terbuka lebar tuk melihat dunia. Masa pencarian paling seru. Masa ketika geng-geng mulai terbentuk. Masa ketika kelompok mayor dan minor memiliki batas jelas. Masa ketika popularitas berkilauan. Masa ketika diri ingin menunjukkan kehebatan2 remaja. Ah.. Dan yang paling sering diceritakan tentang masa itu di masa depan adalah kisah cinta dan persahabatan.